Utomo di Palu, Kamis,
mengatakan, "Dengan berlayar bersama maka diharapkan warga bisa saling
mengenal lebih dekat dan hidup rukun." Namanya memang kapal perang, tapi
dipakai juga untuk mendamaikan dan perdamaian.
Menurut dia,
pada Jumat pagi (2/3), sekitar 50 warga dari Kelurahan Nunu dan
Tavanjuka, Kota Palu akan diajak berlayar mengeliling perairan Teluk
Palu.
"Biar 'gak tawuran terus, kami akan berlayar 'aja. Ini
merupakan 'pelayaran perdamaian' agar mereka hidup damai dan gak lagi
ribut," ujarnya.
Ia mengatakan warga akan diajak berlayar
dengan salah satu kapan perang yang sedang sandar di dermaga Lanal Palu.
Mungkin untuk mengingat kebesaran bangsa ini dan bahwa nenek moyang
kita semua itu orang pelaut!
Walikota Palu, Rusdy Mastura, dan Kapolres Palu AKBP, Ahmad Ramadhan, akan ikut bersama warga berkeliling Teluk Palu.
Sebelumya, Korem 132 Tadulako di Palu juga menggelar bhakti sosial di
kedua kelurahan yang sering terlibat konflik selama bertahun-tahun.
TNI bekerja sama dengan sejumlah instansi memberikan layanan KB,
pemeriksaan kesehatan, sunatan massal, penyuluhan hukum dan rehabilitasi
rumah.
Kedua kelurahan yang berbatasan ini pada awal Januari
2012 terlibat bentrok yang menyebabkan dua orang tewas dan beberapa
orang mengalami luka.
Bentrokan yang menggunakan aneka senjata
tajam dan senapan angin itu juga membuat sejumlah rumah warga rusak.
Akhir 2011, kedua warga juga terlibat bentrokan.
Penyebab
bentrokan yang sudah menahun itu hanya masalah kecil, seperti
tersinggung dengan kata-kata warga lain, padahal mereka masih memiliki
hubungan kekerabatan.
(SO27/N001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar